Penelitian Eksperimental –Ketika kita pertama kali membahas penelitian eksperimental, Pernahkah Anda memikirkan aktivitas yang dilakukan ole...
Daftar Isi [Tampil]

    Penelitian Eksperimental –Ketika kita pertama kali membahas penelitian eksperimental, Pernahkah Anda memikirkan aktivitas yang dilakukan oleh peneliti laboratorium berambut abu-abu dengan gelas kimia? Ya, kalau melihat film animasi, penelitian eksperimental pasti akan digambarkan seperti ini. Padahal, penelitian eksperimental tidak harus dilakukan di laboratorium dengan gelas kimia dan menghasilkan penemuan yang rumit Kamu tahu.

    Saat ini, berbagai metode penelitian telah dikembangkan dan diterapkan di setiap bidang ilmu pengetahuan. Tidak hanya di bidang sains, tetapi juga di bidang sastra, pendidikan, linguistik, hukum, sosiologi, dan sejarah. Bahkan mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir sarjana dan pascasarjana pun sering menggunakan metode penelitian ini.

    Jadi apa sebenarnya penelitian eksperimental itu? Jika tidak harus dilakukan dengan gelas kimia di laboratorium, apakah dapat dilakukan dengan studi literatur dari buku atau artikel jurnal?

    Nah, agar Panduancode.com tidak bingung mengenai apa itu penelitian eksperimental, yuk simak ulasannya di bawah ini!


    Memahami Penelitian Empiris

    Jika dilihat dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), eksperimen berarti percobaan yang sistematis dan rencana untuk membuktikan kebenaran suatu teori. Harap diperhatikan bahwa istilah “eksperimen” dalam bahasa asing (Inggris) setara dengan “eksperimen”; rupanya kata tersebut juga berarti “experiri”, yang merupakan bahasa latin yang berarti “mencoba”.

    Menurut Sugiyono (2012), penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan tertentu terhadap perlakuan lain dalam kondisi terkendali. Selanjutnya menurut Arikunto (2006), penelitian eksperimen diartikan sebagai suatu cara mencari hubungan sebab akibat (kausal) antara dua faktor yang sengaja diperkenalkan oleh peneliti, dengan menghilangkan atau mengesampingkan faktor-faktor lain yang mengganggu.

    Selain itu, Solso dan MacLin (2002) berpendapat bahwa penelitian eksperimental adalah penelitian yang paling sedikit terdapat satu variabel yang dimanipulasi untuk menguji hubungan sebab-akibat. Oleh karena itu, penelitian eksperimental tentu akan berkaitan erat dengan efektivitas pengujian hipotesis. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh, hubungan, atau perbedaan perubahan pada kelompok atau variabel yang diteliti.

    Oleh karena itu, berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat kita simpulkan bahwa penelitian eksperimen ini adalah penelitian.Merupakan metode penelitian yang dilakukan dengan cara memanipulasi data terlebih dahulu dengan proses tertentu guna mengamati data yang akan datang pada langkah selanjutnya.

    Contoh penerapan penelitian empiris dalam bidang pendidikan adalah untuk menguji pemahaman siswa terhadap suatu mata pelajaran dengan menggunakan lingkungan belajar tertentu.


    Mengenali Variabel Dalam Penelitian Eksperimental

    Saat melakukan penelitian apa pun, termasuk penelitian eksperimental ini, PC sering kali menjumpai istilah variabel. Apa sebenarnya variabel itu?

    Variabel adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan keadaan, keadaan, faktor, perlakuan, atau tindakan yang diperkirakan dapat mempengaruhi hasil penelitian. Suatu variabel dapat dikatakan sebagai sesuatu yang ingin kita teliti. Jika kita melihat penelitian eksperimental, terdapat dua variabel yaitu variabel eksperimen (variabel perlakuan) dan variabel non-eksperimental.

    Variabel percobaan (variabel perlakuan) adalah variabel yang berhubungan langsung dan diterapkan untuk menentukan suatu kondisi tertentu; Percobaan tersebut diharapkan dapat menghasilkan suatu efek atau hasil. Variabel eksperimen ini merupakan sesuatu yang ingin diteliti oleh peneliti bagaimana pengaruhnya terhadap suatu gejala. Variabel non-eksperimental adalah variabel yang tidak dibuat secara sengaja namun masih mempunyai pengaruh terhadap hasil. Oleh karena itu, kedua kelompok ini perlu dilakukan pengendalian yang berbeda untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel tersebut.

    Karakteristik Penelitian Eksperimental

    Seperti metode penelitian lainnya, penelitian eksperimental memiliki ciri khas tersendiri; Salah satunya adalah manipulasi. Hal ini terutama karena metode penelitian ini terlebih dahulu memerlukan manipulasi data yang terencana. Berikut beberapa ciri menurut Sukardi (2009):

    1. Mengelola Variabel

    Ciri pertama yang tidak dimiliki metode penelitian lain adalah tindakan memanipulasi variabel. Tindakan ini tidak dilakukan sembarangan, tetap perlu direncanakan oleh peneliti. Mungkin PC menganggap manipulasi adalah upaya yang bernilai negatif, namun dalam konteks penelitian ini, tidak demikian.

    Tindakan manipulasi yang dimaksud adalah suatu tindakan atau perlakuan yang dilakukan berdasarkan evaluasi ilmiah yang dapat dijelaskan secara jelas oleh peneliti guna memperoleh perbedaan pengaruh terhadap variabel yang diteliti. Misalnya, dalam penelitian eksperimen yang dilakukan di laboratorium, terdapat dua kelompok: kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, dimana tingkat suhu dalam ruangan diberikan dingin, sedang, dan panas. Oleh karena itu pada saat proses manipulasi akan terjadi perbedaan kondisi ruangan yang telah direncanakan sebelumnya sehingga peneliti dapat memperoleh hasil yang mungkin berbeda untuk kedua kelompok. Dari perbedaan yang dihasilkan, dapat dihitung hasil manipulasi variabel pada kedua kelompok.

    2. Variabel Pengendali

    Pengendalian adalah tindakan menghilangkan pengaruh variabel lain terhadap variabel terikat yang dapat mempengaruhi munculnya variabel tersebut. Tentu saja efektivitas pengendalian suatu variabel atau subjek dalam penelitian ini mempunyai tempat yang penting. Sebab tanpa adanya tindakan pengendalian yang sistematis, peneliti tidak akan mampu melakukan evaluasi dengan melakukan pengukuran secara cermat terutama mengenai variabel dependen.

    Tujuan dari tindakan ini adalah untuk mengatur situasi yang muncul dalam penelitian eksperimental sedemikian rupa sehingga pengaruh variabel-variabel tersebut dapat dipelajari.

    3. Amati

    Saat proses penelitian eksperimental berlanjut, peneliti akan mengamati dua kelompok. Tujuannya adalah agar dapat melihat dan mencatat peristiwa apa saja yang terjadi akibat pengendalian dan manipulasi variabel yang dilakukan sebelumnya, sehingga memungkinkan terjadi perbedaan antara kedua kelompok.

    Dalam proses penelitian eksperimen ini, secara umum terdapat dua kelompok variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Oleh karena itu, peneliti disarankan untuk lebih banyak melakukan pengamatan terhadap variabel terikat, karena variabel inilah yang kemudian akan terkena akibat dari perubahan sistematik pada variabel bebas.

    Tujuan Penelitian Eksperimental

    Secara umum tujuan melakukan penelitian eksperimental adalah untuk menguji pengaruh suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dan membandingkannya dengan kelompok lain yang mendapat perlakuan berbeda. Berikut penjelasan tujuan dilakukannya penelitian eksperimental:
    • Menjalin hubungan yang mempunyai fenomena sebab akibat (hubungan sebab-akibat)
    • Untuk menguji dampak perubahan faktor pada situasi terkendali.
    • Untuk mengetahui pengaruh pengobatan tertentu terhadap pengobatan lain dalam kondisi terkendali.
    • Untuk mengungkap konsekuensi dari perilaku yang disengaja oleh peneliti.
    • Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
    Syarat Melakukan Penelitian Eksperimental

    Semua metode penelitian dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan hasil yang akurat apabila peneliti melaksanakannya sesuai dengan kaidah atau pedoman. Tidak terkecuali penelitian eksperimen ini dan agar proses penelitian dapat berjalan dengan baik maka terdapat syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh peneliti:
    • Peneliti harus mampu secara sadar menentukan waktu dan tempat untuk melakukan penelitian.
    • Penelitian pada subjek yang sama harus diulangi dalam kondisi yang sama.
    • Peneliti harus mampu mengarahkan variabel-variabel yang diteliti (perubahan dan pengendalian) sesuai dengan keinginannya sendiri.
    • Selain kelompok yang akan diberikan perlakuan tertentu (kelompok eksperimen), diperlukan pula kelompok pembanding (kelompok kontrol).
    • Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan dalam Penelitian Eksperimental
    • Ia tidak dapat mengendalikan variabel lain selain variabel penelitian.
    • Sangat sedikit kasus yang telah dipelajari.
    • Saya tidak dapat membagi grup menjadi subgrup.
    • Terlalu banyak variabel yang dijadikan dasar pengelompokan.
    • Variabel-variabel yang dijadikan dasar pengelompokan tidak mempunyai korelasi atau hubungan yang kuat dengan variabel terikatnya.
    • Berikan beberapa perawatan.
    Topik Penelitian Eksperimental

    Dalam penelitian eksperimen ini, subjek penelitian adalah unsur yang merujuk pada partisipan atau informan yang ingin meminta informasi sebagai data. Pemilihan topik yang tepat sebenarnya akan menjadi kunci karena berdampak besar dalam mencapai hasil. Dalam proses di lapangan, ketika ingin menentukan secara spesifik siapa atau kelompok mana yang ingin menerima perlakuan, umumnya akan menggunakan teknik sampling yang disesuaikan dengan situasi orang tersebut dan juga mewakili populasi yang ingin direkrut. menyamaratakan.

    Untuk melaksanakan penelitian ini diperlukan populasi yang relatif homogen, yaitu homogenitas populasi. Apabila upaya homogenitas ini dapat dicapai dengan sebaik-baiknya maka proses pelaksanaan penelitian eksperimen akan berjalan lancar, terutama dalam hal peningkatan validitas penelitian. Oleh karena itu, homogenitas subjek dalam penelitian eksperimen ini dapat dicapai dengan membatasi karakteristik populasi, antara lain:
    • Ciri-ciri tempat atau geografi tempat tinggal subjek. Bisa kota, kabupaten, pedesaan atau sekolah.
    • Jenis kelamin subjek, pendidikan, usia, dll. aspek seperti.
    • Aspek sosial meliputi kelas sosial dan lingkungan sosial.
    Karena penelitian eksperimental biasanya dilakukan terhadap sampel, yaitu sebagian dari populasi, maka subjek penelitian juga harus representatif. Keterwakilan sampel ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jumlah sampel, besarnya anggota sampel, dan teknik pengambilan sampel.

    Prosedur Penelitian Eksperimental

    Prosedur atau langkah-langkah dalam melakukan penelitian eksperimen pada dasarnya sama dengan prosedur metode penelitian lainnya. Menurut Emzir (2010), prosedur dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
    1. Pilih dan rumuskan masalahnya.
    2. Pemilihan subjek dan alat pengukuran.
    3. Memilih desain penelitian.
    4. Jalankan prosedurnya.
    5. Analisis data.
    6. Merumuskan kesimpulan.
    Penelitian eksperimental harus dipandu oleh setidaknya satu hipotesis yang menyatakan hubungan sebab akibat yang diharapkan antara dua kelompok.

    Menurut Darmadi (2013), yang kemudian menyatakan bahwa prosedur pelaksanaan penelitian ini tidak jauh berbeda dengan prosedur penelitian lainnya, jelasnya sebagai berikut:
    1. Melakukan penelitian induktif yang berkaitan erat dengan masalah yang ingin dipecahkan.
    2. Identifikasi permasalahan yang ada.
    3. Merumuskan hipotesis penelitian, menentukan definisi operasional dan variabel, menggunakan penelusuran literatur dari berbagai sumber yang relevan (biasanya buku dan artikel jurnal).
    4. Membuat rencana pelaksanaan penelitian yang meliputi kegiatan.
    5. Identifikasi variabel eksternal yang tidak diperlukan tetapi dapat menyebabkan kontaminasi selama pelaksanaan.
    6. Tentukan bagaimana kelompok yang siap akan diperiksa.
    7. Pilih desain penelitian yang tepat.
    8. Tentukan populasi dan sampel yang akan mewakili berbagai topik penelitian.
    9. Bagilah subjek menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
    10. Mengembangkan alat yang sesuai, memvalidasi alat, dan melakukan studi percontohan untuk mendapatkan alat yang memenuhi persyaratan pengumpulan data.
    11. Menentukan prosedur pengumpulan data dan menentukan hipotesis.
    12. Melakukan eksperimen.
    13. Mengumpulkan data kasar dari proses eksperimen.
    14. Menyusun dan mendeskripsikan data menurut variabel yang telah ditentukan.
    15. Analisis data menggunakan teknik statistik yang relevan.
    16. Menyusun laporan penelitian eksperimen berdasarkan pedoman yang ada.
    Validitas Penelitian Eksperimental

    Panduancode.com, perlu diketahui bahwa penerapan penelitian eksperimen ini dapat dikatakan valid apabila hasil manipulasi variabel bebas dan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada situasi di luar setting eksperimen. Pada hakikatnya validitas adalah derajat ketepatan suatu alat ukur penelitian terhadap isi sebenarnya yang diukur. Dalam hal ini ada dua syarat yang harus diterima dan disebut validitas internal dan validitas eksternal.
    • Validitas Internal
    Menurut Hadjar (1996), validitas internal adalah evaluasi keyakinan bahwa hipotesis yang bersaing dapat diabaikan sebagai penjelasan yang mungkin untuk hasil penelitian. Oleh karena itu, peneliti perlu mengetahui variabel apa saja yang mungkin muncul dalam persaingan hipotesis variabel eksperimen.

    Ada 8 jenis variabel asing yang dapat mengancam validitas ini dan perlu dipertimbangkan ketika melakukan penelitian eksperimental: historis, kematangan, instrumentasi, pengujian, regresi, statistik, seleksi diferensial, dan moralitas.
    • Validitas Eksternal
    Ada dua jenis validitas; validitas populasi, yang berkaitan dengan populasi subjek sampel, dan validitas ekologi, yang berkaitan dengan kondisi percobaan relatif terhadap kondisi lingkungan lainnya.
    Penentuan Judul Penelitian dan Variabel

    Proses penentuan judul dan variabel penelitian eksperimen juga harus kamu perhatikan lho! Misalnya Panduancode.com ingin menerapkan penelitian empiris tersebut pada penelitian di bidang pendidikan yaitu pengaruh latar belakang orang tua terhadap tingkat kedisiplinan siswa di sekolah. Oleh karena itu, Panduancode.com dapat menggunakan judul “Pengaruh Latar Belakang Orang Tua dan Pola Asuhan Orang Tua Terhadap Disiplin Siswa di Sekolah”.

    Penelitian ini kemudian akan mengetahui faktor latar belakang dan pola asuh orang tua yang jelas mempengaruhi kedisiplinan siswa. Dengan demikian, ada tiga faktor yang saling berkaitan: latar belakang, gaya pengasuhan, dan disiplin siswa. Variabel yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
    • Latar belakang orang tua dan gaya pengasuhan = variabel bebas
    • Disiplin siswa = variabel terikat.
    Dalam praktiknya, Anda dapat menggunakan teknik analisis berupa analisis regresi dan menghitung kontribusi efektif ketiga variabel beserta kontribusi relatif masing-masing variabel.

    Demikian ulasan mengenai apa itu penelitian eksperimental, kelebihan dan kekurangannya. Jika Anda sedang menempuh semester akhir dan ingin menulis skripsi dengan metode penelitian ini, yang perlu Anda perhatikan adalah keabsahan datanya.
    Coba cari lagi apa yang ada inginkan pada kolom berikut: DMCA.com Protection Status
    Bantu Apresiasi Bantu berikan apresiasi jika artikelnya dirasa bermanfaat agar penulis lebih semangat lagi membuat artikel bermanfaat lainnya. Terima kasih.
    Donasi
    Hallo sobat panduan code, Anda dapat memberikan suport kepada kami agar lebih semangat dengan cara dibawah ini.

    Dana : 085972737000
    PAYPAL : Panduan Code
    Done
    Color Picker
    Silahkan gunakan tools color picker berikut gratis untuk Anda, salam Admin Panduan Code.

    Pilih Warna

    Done